BAGI ANDA YANG MEMBUKA ACCOUNT MELALUI BLOG INI AKAN MENDAPATKAN FASILITAS WITHDRAWAL DAN DEPOSIT SECARA INSTAN SERTA SABTU MINGGU KAMI TETAP MELAYANI WITHDRAWAL DAN DEPOSIT.

Selasa, 29 Mei 2012

Tidak Memiliki Rencana Tidak Ada Profit

Expert Advisor - twps2 - StarFishPopularitas Automatic Trading telah menggema dan diikuti oleh pesatnya para pengguna bahan pemasaran terkait robot trading. Sangat disayangkan membanjirnya materi promosi mengenai robot dipasaran justru membawa kecendrungan para pengguna kian bingung daripada lebih bersifat informatif. pada uaraian kali ini saya mencoba untuk mengemukakan kesalahan dari mitos Automatic Trading yang populer dikalangan para trader : 1. Penyedia Automatic Trading ialah spesialis bahasa pemprograman Biasanya setelah coding bahasa program dalam bentuk JAVA atau C++ telah dibeli, seseorang masih perlu menghabiskan banyak waktu untuk menciptakan strategi yang intelejen secara statistik agar dapat bekerja dipasar. Oleh karena itu, tim yang terdiri dari para ahli keuangan serta teknikalis masih diperlukan. Lebih jauh lagi, jika vendor memutuskan untuk mengupgrade produk mereka, tambahan coding yang berisi strategi baru akan diperlukan. 2. Sepuluh Strategi Trading Lebih Baik Daripada Lima Strategi Trading Ketika automatic trading pertama kali popular di Eropa,dimana fokusnya pada saat itu ialah bagaimana menyediakan algoritma yang memiliki performa terbaik. Penjualan selama dua tahun terakhir banyak para provider automatic trading beralih fokus dari performa terbaik kestrategi terbaru yang bervariasi. Alasannya mereka beralih fokus adalah semakin banyak strategi yang dimiliki klien, maka klien mereka pun akan memiliki kontrol lebih besar pada perilaku robot mereka. Sebenarnya hal ini kurang logis karena mengandalkan strategi saja tidak dapat menjamin suatu apapun. Kualitas dibanding kuantitas merupakan faktor penting, sehingga jika kita mengharapkan klien menggunakan beberapa algoritma namun keseluruhan kinerja tetap buruk sama saja bohong. 3. Teknik Optimalisasi Mudah Diintegrasikan ke dalam Automatic Trading Mungkin banyak sekali kita temukan teknik optimalisasi pada Robot. Namun pada dasarnya terdapat tiga langkah untuk menyusun hal tersebut :
  • Merumuskan sebuah problem secara matematis untuk memecahkan suatu masalah.
  • Memiliki teknikal numerik yang benar (dengan optimasi), dan mengimplementasikannya untuk menguji data pada harga yang sedang berlangsung dipasar.
  • Pemeriksaan kembali untuk melihat apakah jawabannya benar-benar sudah optimal.
Optimizer digunakan untuk mencari pilihan terbaik seperti misalnya waktu transaksi dan trade size (terdapat dalam parameter). Asumsi yang dibuat dalam objektif diatas adalah salah satu cara untuk mencari solusi. Sayangnya, spread bid/ask ataupun likuiditas dalam kondisi nyata dapat bervariasi atau berubah-ubah setiap harinya. Konsekuensinya perilaku perdagangan itu sendiri harus disesuaikan sejalan dengan perubahan yang terjadi pada harga pasar. Suatu strategi  trading yang berdasarkan objektif optimalisasi yang tidak beradaptasi pada perilaku intraday cenderung tidak efisien. 4. Arah Automatic Trading Selanjutnya Adalah Mesin Pembaca Berita Konsep mesin pembaca berita adalah suatu software yang akan memindai feed berita dan bereaksi jika software tersebut berpikir suatu event berita tersebut akan mempengaruhi pasar. Ide seperti ini mungkin dipublikasikan secara berlebihan, namun kebanyakan provider Robot melupakan satu-satunya hal yang penting, yakni eksekusi yang mengacu pada reaksi market akibat suatu berita, bukan pada beritanya itu sendiri. Kebingungan sempat timbul karena fakta strategi eksekusi yang mengacu pada deteksi peluang trading yang baru, seperti misalnya mencari kombinasi keywords dalam feed berita kemudian menentukan buy atau sell suatu saham sebelum yang lainnya sempat bereaksi, cara seperti ini sesungguhnya merupakan suatu alat pendeteksi transaksi bukannya alat peng-eksekusi transaksi. 5. Auomatic Trading System Spesifik hanya Untuk Forex Kesalahpahaman yang sering terjadi ialah teknik algoritma yang berbeda saat diperlukan untuk perdagangan komoditas yang berbeda-beda pula. Namun, ada properti statistik standar yang dapat diukur disemua jenis market terlepas dari jenis instrumennya, seperti : spread bid ask, volatility, trade volume, dan likuiditas pada harga tertentu. Sementara perbedaan diantara tiap instrument kebanyakan hanya pada peraturan bursanya seperti : market hours, tick sizes, pricing, regulasi , dsb. Maka implementasi robot dijenis market yang lain sesungguhnya tidak serumit yang dibayangkan pada sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by hairul | micro forex - manado | trader forex