Nah kalau indikator ini yang buat Gerald Appel, MACD sendiri singkatan dari Moving Average Convergence & Divergence
Indikator ini adalah salah satu
varian dari Moving Average, bedanya indikator MACD ini ada
Histogram-nya, yaitu sebuah grafik yang mengukur overbought &
oversold.
MACD terdiri dari
Garis MACD ( warna biru) = ini adalah XMA 26-XMA 12
Garis Signal (warna merah) = Ini adalah XMA 9
Histogram Warna hitam
Mungkin ada yang bertanya, apa
bedanya dengan XMA. Salah satu perbedaanya adalah jika MACD dan signal
Line sudah menembus garis tengah Histogram (=0) maka biasanya akan
terjadi Uptren atau downtren dalam jangka panjang.
Berikut cara penggunaan MACD
• MACD line memotong triger line dari bawah = Peralihan trend menuju Bullish
• MACD line memotong triger line dari atas = Peralihan trend menuju Bearish
• MACD line dan triger line berada diatas centerline (area positif) = Long Bullish trend
• MACD line dan triger line berada dibawah centerline (area positif) = Long Bearish trend
• Histogram positif/negatif = Kondisi overbought / Oversold
Indikator ini juga dibuat oleh pembuat Parabolic SAR dan RSI, hebat yah ini orang
Indikator ini untuk mengukur kuat/lemah suatu Trend, Uptren/Downtren
Indikator ini terdiri dari :
1. Garis ADX (Warna Hijau)
2. Garis D- (Warna Merah)
3. Garis D+ (Warna Biru)
Cara penggunaannya :
Garis ADX berada di daerah 0-20 = jangan ambil posisi, karena harga masih dalam tahap konsolidasi
Garis ADX berada di daerah 20-30 = Siap-siap ambil posisi, karena didaerah ini harga mulai bergerak baik Uptren atau downtren
Garis ADX berada di daerah 30-40 = Tren yang terjadi sedang KUAT, baik uptren maupun Downtren.
Garis ADX berada di daerah 40-100 = Tren yang sedang KUAT, sebentar lagi akan berakhir
Sedangkan Garis D- dan D+ berguna untuk :
D+ memotong D- dari bawah, signal Uptrend
D- memotong D+ dari bawah, signal Downtrend
Parabolic SAR
Parabolic SAR juga dibuat oleh
pembuat RSI yaitu J. Welles Wilder pada tahun 1978 bukunya New Concepts
in Technical Trading Systems.
Parabolic SAR adalah indikator yang bisa menentukan titik stop loss, SAR sendiri artinya Stop And Reverse.
Cara penggunaannya
Jika titik SAR ada diBAWAH = jika titiknya berjumlah 1-3, signal uptrend. Kalau titiknya lebih dari 3, uptrend telah terjadi
Jika titik SAR ada diATAS = jika titiknya berjumlah 1-3, signal Downtrend. Kalau titiknya lebih dari 3, Downtrend telah terjadi.
Cukup mudah bukan ?
kali ini kita bahas indikator RSI
RSI dibuat oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978 bukunya New Concepts in Technical Trading Systems.
RSI atau Relative Strength Index (RSI) merupakan salah satu indikator
yang populer, Digunakan untuk menggunakan Overbought (batas atas) dan
Over sell (batas bawah)
Cara penggunaannya
Jika sudah menyentuh angka 75= maka itu adalah batas atasnya, harga kemungkinan akan turun setelah itu.
Jika sudah menyentuh angka 25= maka itu adalah batas bawahnya, harga kemungkinan akan naik setelah itu.
NB: batasan 25 & 75 bukan angka mutlak, ada yang bilang 30 &70, 20&80, tergantung masing2 trader.