BAGI ANDA YANG MEMBUKA ACCOUNT MELALUI BLOG INI AKAN MENDAPATKAN FASILITAS WITHDRAWAL DAN DEPOSIT SECARA INSTAN SERTA SABTU MINGGU KAMI TETAP MELAYANI WITHDRAWAL DAN DEPOSIT.

Senin, 28 Mei 2012

Emergency Fund

Melihat kondisi bursa yang selalu naik turun, ditambah lagi dengan keadaan seperti yang terjadi pada akhir-akhir ini membuat banyak orang yang memiliki feeling juga ikut-ikutan naik turun. Apalagi bagi kita yang baru saja mulai belajar untuk berinvestasi dan kebetulan baru beberapa bulan yang lalu menempatkan uang kesalah satu produk pasar modal seperti reksadana, tidak bisa disalahkan kalau melihat kondisi saat ini, membuat kita menjadi panas dingin melihat dana investasi kita yang sudah tergerus hingga 10-20%. Double AccidentPasar bursa boleh naik turun, hati boleh gelisah, akan tetapi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan kita persiapkan dimana kondisi sedang tidak stabil seperti sekarang ini. Mengapa demikian? Karena kita tidak mau setelah nilai investasi kita Jatuh, lalu kita tertimpa tangga. Apa maksudnya? Jangan sampai ketika nilai investasi kita turun tiba-tiba kita mengalami musibah yang membutuhkan dana dan mengharuskan kita menarik uang kita yang sedang kita investasi dan turun tersebut, sehingga justru mengalami kerugian dua kali. Yang harus kita perhatikan adalah, jangan membuat hutang konsumtif dalam jumlah yang sangat besar terlebih dahulu. Hutang konsumtif akan "memaksa" kita untuk membayar cicilan sehingga mempengaruhi pengeluaran bulanan kita. Hal ini menjadi bahaya disaat kondisi yang sedang tidak stabil dan apabila kita tiba-tiba harus mengalami musibah yang menyebabkan kesulitan keuangan. Yang harus selalu untuk kita perhatikan dan dijaga adalah jumlah Dana Darurat atau Emergency Fund yang kita miliki. Apakah jumlah dana darurat tersebut masih sesuai dengan kebutuhan kita?. Apakah kita pernah menggunakan sebagaian dari Dana Darurat sebelumnya dan belum mencicil lagi?. Apabila terdapat bagian dari dana darurat tersebut yang pernah kita pakai, maka sebaiknya dicukupkan. Adapun besaran dana darurat antara 3 bulan hingga sampai 12 bulan sesuai dengan kebutuhan bulanan kita. Selain jumlah dari dana darurat yang sesuai dengan kebutuhan, pastikan juga bahwa dana darurat kita dapat dicairkan kapan saja apabila kita butuhkan. Perihal lain yang tidak kalah penting untuk kita perhatikan dalam kondisi seperti sekarang ini adalah memastikan apakah polis asuransi kita tetap berjalan dan telah siap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Apabila kita membeli asuransi sendiri (khususnya asuransi kesehatan rawat inap), Pastikan kita telah membayar premi asuransi dan pastikan polisnya masih berjalan (tidak lapse). Jangan sampai kita lupa membayar polis asuransi yang sudah jatuh tempo, disaat yang bersamaan ada anggota keluarga yang tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat dirumah sakit. Akibatnya bisa ditebak, apabila polis kita lapse, dalam kondisi darurat kita tidak bisa menggunakan asuransi tersebut untuk membayar klaim rumah sakit kita. Sedangkan bagi sebagian dari kita yang mempunyai perlindungan asuransi kesehatan terbatas (ada batas nominal per-tahunnya), dan biasanya diberikan dari tempat bekerja (kantor), coba kita lakukan cek pada bagian personalia (HRD), apakah limit kita dan keluarga masih ada dan jumlahnya mencukupi apabila terjadi kondisi dimana kita harus dirawat. Kalau ternyata kurang, tidak ada salahnya untuk mulai memikirkan untuk membeli asuransi kesehatan tambahan. Sedangkan untuk yang terakhir, dalam kondisi seperti saat ini selalu mempunyai uang tunai dalam jumlah banyak, ingat Cash is the King. Dengan memegang uang cash lebih banyak kita bisa menggunakannya apabila dibutuhkan dalam kondisi emergency. Selain itu, uang cash dapat digunakan untuk mengambil kesempatan berinvestasi disaat harga-harga sudah mentok turun dan mulai naik kembali sehingga kita bisa berinvestasi diharga yang murah. Ingat beli diharga murah jual diharga mahal, terbayang keuntungan didepan mata. mungkinkah?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by hairul | micro forex - manado | trader forex