Melihat kondisi bursa yang selalu naik turun, ditambah lagi dengan
keadaan seperti yang terjadi pada akhir-akhir ini membuat banyak orang
yang memiliki feeling juga ikut-ikutan naik turun. Apalagi bagi kita
yang baru saja mulai belajar untuk berinvestasi dan kebetulan baru
beberapa bulan yang lalu menempatkan uang kesalah satu produk pasar
modal seperti reksadana, tidak bisa disalahkan kalau melihat kondisi
saat ini, membuat kita menjadi panas dingin melihat dana investasi kita
yang sudah tergerus hingga 10-20%.
Pasar
bursa boleh naik turun, hati boleh gelisah, akan tetapi ada beberapa
hal yang harus kita perhatikan dan kita persiapkan dimana kondisi sedang
tidak stabil seperti sekarang ini. Mengapa demikian? Karena kita tidak
mau setelah nilai investasi kita Jatuh, lalu kita tertimpa tangga. Apa
maksudnya? Jangan sampai ketika nilai investasi kita turun tiba-tiba
kita mengalami musibah yang membutuhkan dana dan mengharuskan kita
menarik uang kita yang sedang kita investasi dan turun tersebut,
sehingga justru mengalami kerugian dua kali.
Yang harus kita perhatikan adalah, jangan membuat hutang konsumtif dalam
jumlah yang sangat besar terlebih dahulu. Hutang konsumtif akan
"memaksa" kita untuk membayar cicilan sehingga mempengaruhi pengeluaran
bulanan kita. Hal ini menjadi bahaya disaat kondisi yang sedang tidak
stabil dan apabila kita tiba-tiba harus mengalami musibah yang
menyebabkan kesulitan keuangan.
Yang harus selalu untuk kita perhatikan dan dijaga adalah jumlah Dana
Darurat atau Emergency Fund yang kita miliki. Apakah jumlah dana darurat
tersebut masih sesuai dengan kebutuhan kita?. Apakah kita pernah
menggunakan sebagaian dari Dana Darurat sebelumnya dan belum mencicil
lagi?. Apabila terdapat bagian dari dana darurat tersebut yang pernah
kita pakai, maka sebaiknya dicukupkan. Adapun besaran dana darurat
antara 3 bulan hingga sampai 12 bulan sesuai dengan kebutuhan bulanan
kita. Selain jumlah dari dana darurat yang sesuai dengan kebutuhan,
pastikan juga bahwa dana darurat kita dapat dicairkan kapan saja apabila
kita butuhkan.
Perihal lain yang tidak kalah penting untuk kita perhatikan dalam
kondisi seperti sekarang ini adalah memastikan apakah polis asuransi
kita tetap berjalan dan telah siap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Apabila kita membeli asuransi sendiri (khususnya asuransi kesehatan
rawat inap), Pastikan kita telah membayar premi asuransi dan pastikan
polisnya masih berjalan (tidak lapse). Jangan sampai kita lupa membayar
polis asuransi yang sudah jatuh tempo, disaat yang bersamaan ada anggota
keluarga yang tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat dirumah sakit.
Akibatnya bisa ditebak, apabila polis kita lapse, dalam kondisi darurat
kita tidak bisa menggunakan asuransi tersebut untuk membayar klaim rumah
sakit kita.
Sedangkan bagi sebagian dari kita yang mempunyai perlindungan asuransi
kesehatan terbatas (ada batas nominal per-tahunnya), dan biasanya
diberikan dari tempat bekerja (kantor), coba kita lakukan cek pada
bagian personalia (HRD), apakah limit kita dan keluarga masih ada dan
jumlahnya mencukupi apabila terjadi kondisi dimana kita harus dirawat.
Kalau ternyata kurang, tidak ada salahnya untuk mulai memikirkan untuk
membeli asuransi kesehatan tambahan.
Sedangkan untuk yang terakhir, dalam kondisi seperti saat ini selalu
mempunyai uang tunai dalam jumlah banyak, ingat Cash is the King. Dengan
memegang uang cash lebih banyak kita bisa menggunakannya apabila
dibutuhkan dalam kondisi emergency. Selain itu, uang cash dapat
digunakan untuk mengambil kesempatan berinvestasi disaat harga-harga
sudah mentok turun dan mulai naik kembali sehingga kita bisa
berinvestasi diharga yang murah. Ingat beli diharga murah jual diharga
mahal, terbayang keuntungan didepan mata. mungkinkah?

0 komentar:
Posting Komentar