BAGI ANDA YANG MEMBUKA ACCOUNT MELALUI BLOG INI AKAN MENDAPATKAN FASILITAS WITHDRAWAL DAN DEPOSIT SECARA INSTAN SERTA SABTU MINGGU KAMI TETAP MELAYANI WITHDRAWAL DAN DEPOSIT.

Kamis, 26 Juli 2012

Teknikal Indikator ( MACD )

Nah kalau indikator ini yang buat Gerald Appel, MACD sendiri singkatan dari Moving Average Convergence & Divergence

Indikator ini adalah salah satu varian dari Moving Average, bedanya indikator MACD ini ada Histogram-nya, yaitu sebuah grafik yang mengukur overbought & oversold.

MACD terdiri dari
Garis MACD ( warna biru) = ini adalah XMA 26-XMA 12
Garis Signal (warna merah) = Ini adalah XMA 9
Histogram Warna hitam


Mungkin ada yang bertanya, apa bedanya dengan XMA. Salah satu perbedaanya adalah jika MACD dan signal Line sudah menembus garis tengah Histogram (=0) maka biasanya akan terjadi Uptren atau downtren dalam jangka panjang.

Berikut cara penggunaan MACD
• MACD line memotong triger line dari bawah = Peralihan trend menuju Bullish
• MACD line memotong triger line dari atas = Peralihan trend menuju Bearish
• MACD line dan triger line berada diatas centerline (area positif) = Long Bullish trend
• MACD line dan triger line berada dibawah centerline (area positif) = Long Bearish trend
• Histogram positif/negatif = Kondisi overbought / Oversold


Kalau ingin lebih jelas tentang indikator-indikator diatas, klik aja http://www.metaquotes.net

Teknikal Indikator ( ADX )

Indikator ini juga dibuat oleh pembuat Parabolic SAR dan RSI, hebat yah ini orang

Indikator ini untuk mengukur kuat/lemah suatu Trend, Uptren/Downtren
Indikator ini terdiri dari :
1. Garis ADX (Warna Hijau)
2. Garis D- (Warna Merah)
3. Garis D+ (Warna Biru)

Cara penggunaannya :
Garis ADX berada di daerah 0-20 = jangan ambil posisi, karena harga masih dalam tahap konsolidasi 

Garis ADX berada di daerah 20-30 = Siap-siap ambil posisi, karena didaerah ini harga mulai bergerak baik Uptren atau downtren 

Garis ADX berada di daerah 30-40 = Tren yang terjadi sedang KUAT, baik uptren maupun Downtren. 

Garis ADX berada di daerah 40-100 = Tren yang sedang KUAT, sebentar lagi akan berakhir 

Sedangkan Garis D- dan D+ berguna untuk :
D+ memotong D- dari bawah, signal Uptrend
D- memotong D+ dari bawah, signal Downtrend

Kalau ingin lebih jelas tentang indikator-indikator diatas, klik aja http://www.metaquotes.net

Teknikal Indikator (SAR)

Parabolic SAR

Parabolic SAR juga dibuat oleh pembuat RSI yaitu J. Welles Wilder pada tahun 1978 bukunya New Concepts in Technical Trading Systems.

Parabolic SAR adalah indikator yang bisa menentukan titik stop loss, SAR sendiri artinya Stop And Reverse.

Cara penggunaannya

Jika titik SAR ada diBAWAH = jika titiknya berjumlah 1-3, signal uptrend. Kalau titiknya lebih dari 3, uptrend telah terjadi

Jika titik SAR ada diATAS = jika titiknya berjumlah 1-3, signal Downtrend. Kalau titiknya lebih dari 3, Downtrend telah terjadi.

Cukup mudah bukan ?

Teknikal Indikator (RSI)

kali ini kita bahas indikator RSI

RSI dibuat oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978 bukunya New Concepts in Technical Trading Systems.

RSI atau Relative Strength Index (RSI) merupakan salah satu indikator yang populer, Digunakan untuk menggunakan Overbought (batas atas) dan Over sell (batas bawah)

Cara penggunaannya
Jika sudah menyentuh angka 75= maka itu adalah batas atasnya, harga kemungkinan akan turun setelah itu.

Jika sudah menyentuh angka 25= maka itu adalah batas bawahnya, harga kemungkinan akan naik setelah itu.

NB: batasan 25 & 75 bukan angka mutlak, ada yang bilang 30 &70, 20&80, tergantung masing2 trader.

Moving Average of Oscillator - OsMA

Indikator teknik Moving Average of Oscillator (OsMA) – adalah perbedaan antara Oscillator dan Oscillator Smoothing. Dalam hal ini, garis MACD utama digunakan sebagai Oscillator dan garis sinyal sebagai Oscillator Smoothing.
OSMA = MACD-SIGNAL

On Balance Volume - OBV

Indikator Teknik Balance Volume (OBV) adalah teknikal indikator momentum yang menghubungkan volume dengan perubahan harga. Indikator ini diperkenalkan oleh Joseph Granville, OBV dianggap sebagai indikator yang cukup sederhana. Jika harga penutupan bar saat ini lebih tinggi dari harga penutupan, volume bar saat ini ditambahkan pada volume OBV sebelumnya; jika harga penutupan bar saat ini lebih rendah dari harga penutupan sebelumnya, volume saat ini dikurangi dari volume saldo sebelumnya.

Analisa On Balance Volume berdasarkan pada prinsip bahwa perubahan OBV mendahului perubahan harga. Menurut prinsip ini naiknya volume saldo menunjukkan bahwa para profesional melakukan investasi pada instrumen. Saat pelanggan besar melakukan investasi dana, OBV memulai pertumbuhan cepat.

Jika harga mendahului pergerakkan OBV, "non-confirmation" telah terjadi. Non-Confirmation dapat terjadi pada puncak pasar Bull (saat harga naik tanpa pertumbuhan OBV atau mendahuluinya) atau dalam dasar pasar Bear (saat harga mulai turun dan OBV tidak menurun atau mendahului).

OBV berada dalam tren naik saat setiap ketinggian baru lebih tinggi dari yang sebelumnya dan setiap gelombang baru lebih rendah dari yang sebelumnya. Sama halnya dengan tren turun OBV yang dianggap penurunan sukses puncak dan gelombang. Saat OBV bergerak miring dan tidak membuat ketinggian dan kerendahan yang sukses, ini merupakan indikator yang menyatakan bahwa tren tidak ditentukan.

Jika tren berhenti, akan berada di posisi yang sama sampai terobosan terjadi. Terobosan tren akan terjadi dalam dua hal; saat trenberubah dari naik menjadi turun atau sebaliknya; dari tren turun menjadi naik.

Dalam hal kedua, OBV menjadi tidak terputuskan dan tetap seperti itu selama 3 periode. Jika tren berubah menjadi tidak terputuskan dan tetap seperti itu selama dua hari kemudian kembali menjadi tren naik. dalam OBV dianggap sebagai tren selama periode ini.

Saat tren OBV mengubah arah menjadi naik atau turun, "terobosan" terjadi. Terobosan OBV biasanya menginatkan mengenai terobosan harga dan investor harus menahan posisi beli jika OBV membuat terobosan naik dan penjualan jika BVI menembus turun. Posisi buka harus ditahan sampai perubahan harga.
Kalkulasi

Jika penutupan hari ini lebihbesar dari penutupan kemarin, maka: OBV(i) = OBV(i-1)+VOLUME(i)
Jika penutupan hari ini kurang dari kemarin, maka: OBV(i) = OBV(i-1)-VOLUME(i)
Jika penutupan hari ini setara dengan penutupan kemarin, maka: OBV(i) = OBV(i-1)
Dimana:
OBV(i) - adalah nilai indikator untuk periode saat ini;
OBV(i-1) - adalah nilai indikator periode sebelumnya;
VOLUME(i) - adalah volume bar saat ini.

SPR (Support Pivot Resistance)

Support adalaha level harga, dimana lebih banyak buyer daripada seller.

Resistance adalah level harga, dimana lebih banyak seller daripada buyer.

Pivot point berarti titik atau batas dimana suatu pergerakan harga akan berbalik arah. Dalam forex, pivot point adalah level dimana sentimen pasar berubah dari 'bullish' (naik) menjadi 'bearish' (turun) atau sebaliknya. Pivot point bersifat seperti support atau resistance, harga yang bergerak mendekati titik ini akan mendapat perlawanan dan akan berbalik arah. Tetapi jika harga berhasil menembus dan bergerak melewati titik ini, pergerakan itu akan berlanjut terus hingga mencapai Support/Resistance berikutnya.



ada catatan penting untuk titik ini setiap kali harga mencoba menembus titik2 ini akan memantul,
kita bisa juga mengambil 5-20 pips dari pantulan harga ini.
tapi perlu di ingat juga kuat tidaknya titik SPR ini tergantung berapa kali harga mencoba menembusnya, apabila sudah berkali2 akan mudah juga dilewati

Relative Vigor Index - RVI

Indikator teknik Relative Vigor Index (RVI) berdasarkan pada fakta bahwa harga penutupan biasanya lebi htinggi dari harga pembukaan pada pasar bull. Situasinya berlawanan dengan pasar Bear.

Hasilnya, pergerakkan dilakukan oleh posisi saat harga berada di akhir periode. Untuk menormalkan indeks pada jangkauan trading harian, perubahan harga dibagi menjadi jangkauan maksimum harga selama satu hari. Untuk kalkulasi lebih detail, rata-rata pergerakkan sederhana digunakan. 10 adalah periode terbaik.

Untuk menghindari masalah, dibutuhkan garis sinyal tambahan, yang merupakan rata-rata pergerakkan 4 periode simetris atau nilai indeks Relative Vigor. Sinyal untuk membeli atau jual ditermia saat garis menghampiri satu sama lain.


Kalkulasi

RVI = (CLOSE-OPEN)/(HIGH-LOW)
Dimana:
OPEN - harga pembukaan;
HIGH - harga maksimum;
LOW - harga minimum;
CLOSE - harga penutupan.

Standard Deviation

Indikator teknik Standard Deviation, mengukur perubahan pasar. Indikator menentukan ukuran fluktuasi harga secara relatif pada rata-rata pergerakkan. Contohnya, jika nilai indikator tinggi, pasar dianggap berubah-ubah dan spread harga bar relatif pada rata-rata pegerakkan. Jika nilai indikator tidak tinggi perubahan pasar dianggap rendah dan harga bar mendekati rata-rata pergerakkan.

Indikator ini sering digunakan sebagai bagian indikator lainnya. Selama perhitungan nilai Bollinger Band Standard Deviation ditambahkan pada rata-rata pergerakkannya.

Dinamika pasar berada dalam perubahan penurunan yang cepat dan dorongan aktifitas, inilah sebabnya mengapa indikator ini sedikit sederhana:

  • Jika volume indikator tidak besar dan dorongan stabil pasar dalam aktifitas diharapkan.
  • Jika volume indikator besar, sering menunjukkan bahwa aktifitas akan kembali di arah balik dengan segera.

Williams` Percent Range - %R

Indikator teknik Williams Percent Range (%R) adalah indikator dinamis, yang menentukan syarat overbought atau oversold pada pasar. Williams Percent Range dan Stochastic Oscillator sangat mirip. Perbedaan satu-satunya adalah yang pertama memiliki skala naik turun dan Stochastic Oscillator memiliki smoothing internal.

Nilai indikator dengan jangkauan 80-100% menunjukkan bahwa pasar Oversold. Nilai indikator dengan jangkauan antara 0-20% menunjukkan Overbought. Saat indikator berada dalam skala naik turun, nilainya biasanya menunjukkan simbol minus (contoh -30%). Selama analisa anda dapat mengabaikan simbol minus.

Seluruh indikator Overbought/Oversold mengikuti satu peraturan; bertindak sesuai sinyal saat terjadi perubahan harga. Contoh, jika indikator Overbought/Oversold menunjukkan kondisi Overbought, lebih baik menunggu sampai harga turun sebelum melakukan deal penjualan.

Indikator William Percent Range dapat melihat pembalikkan harga. Indikator hampir selalu membentuk naik dan turun dalam arah balik beberapa hari sebelum harga mencapai puncak dan menurun. Dengan demikian, William Percent Range membentuk naik dan turun beberapa hari sebelum harga naik.


Kalkulasi


Di bawah ini adalah rumus untuk kalkulasi indikator %R, yang mirip dengan rumus Stochastic Formula: %R = (HIGH(i-n)-CLOSE)/(HIGH(i-n)-LOW(i-n))*100

Dimana:
CLOSE - adalah harga penutupan hari ini;
HIGH(i-n) - merupakan ketinggian yang tertinggi dalam jumlah (n) dari periode sebelumnya;
LOW(i-n) - merupakan kerendahan terrendah dalam jumlah (n) dari periode sebelumnya.

Stochastic Oscillator

Indikator teknik Stochastic Oscillator membandingkan harga penutupan saat ini dengan jangkauan harga selama periode tertentu. Indikator ditunjukkan dengan dua garis. Garis utama disebut %K. Garis kedua, disebut %D, yang merupakan rata-rata pergerakkan %K. Garis %K biasanya ditunjukkan sebagai garis rendah dan garis %D biasanya ditunjukakn sebagai grafik putus-putus.

Ada tiga cara yang paling populer untuk mengartikan Stochastic Oscillator.
  • Beli saat Oscilator (%K atau %D) turun di bawah level tertentu (biasanya 20) dan kemudian naik diatas level ini. Jual saat Oscillator naik diatas level tertentu (biasanya 80) dan kemudian turun di bawah level ini;
  • Beli saat garis %K naik diatas garis %D. Jual jika %K di bawah garis %D;
  • Monitor perbedaan. Contoh: harga membentuk seri ketinggian dan Stochastic Oscillator turun melewati ketinggian sebelumnya.

Calculasi

Stochastic Oscillator memiliki empat variabel:
  • Periode %K. Jumlah periode waktu yang digunakan dalam kalkulai stochastic;
  • Periode perlambatan %K. Jumlah periode waktu yang digunakan saat menghitung rata-rata pergerakkan %K;
  • Metode %D. Metode (contohnya: Exponential, Simple, Smoothed, or Weighted) yang digunakan untuk menghitung %D>


Rumus untuk %K adalah:
%K = (CLOSE-LOW(%K))/(HIGH(%K)-LOW(%K))*100
Where:
CLOSE - harga penutupan hari ini;
LOW(%K) - kerendahan terrendah dalam periode %K;
HIGH(%K) - ketinggian tertinggi dalam periode %K.
Rata-rata pergerakkan %D dihitung menurut rumus:
%D = SMA(%K, N)
Dimana:
N - adalah periode smoothing;
SMA - adalah rata-rata pergerakkan sederhana.

Momentum

Indikator yang mengukur perubahan harga instrumen finansial untuk periode tertentu disebut juga Momentum Technical Indicator. Ada dua metode utama penggunaan indikator Momentum:

Sebagai Oscillator yang mengikuti tren, mirim dengan Moving Average Convergence/Divergence MACD. Sinyal untuk beli terjadi saat indikator momentum membentuk dan memulai pertumbuhannya; sinyal untuk membeli terjadi saat indikator momentum mencapai puncak dan berbalik turun. Untuk perhitungan yang pasti dari pembalikkan indikator adalah rata-rata pergerakkan pendek yang digunakan.

Berlanjutnya kecenderungan saat ini ditentukan jika indikator momentum sangat tinggi atau rendah nilainya. Jika indikator mencapai ketinggian dan kemudian menurun, diharapkan pertumbuhan harga lebih jauh. Namun, jangan terlalu cepat membuka (menutup) posisi sampai harga membuktikan sinyal indikator.

Sebagai indikator utama. Metode ini didasari pada anggapan bahwa fase akhir tren naik biasanya disertai dengan kenaikkan tinggi dari harga (karena setiap orang yakin dalam kelanjutannya) dan penyelesaikan pasar Bullish oleh penurunan tajam harga (karena semua orang mencoba meninggalkan pasar).

Saat pasar menutup turun disertai dengan terobosan cepat indikator momentum. Kemudian indikator mulai turun sementara harga terus naik dan bergerak horisontal. Dalam dasar pasr, momentum tiba-tiba turun kemudian berubah naik jauh sebelum harga naik. Dalam kedua hal tersebut, penyimpangan terjadi antara indikator dan harga.



Kalkulasi

Momentum dihitung sebagai rasio harga hari ini pada harga beberapa (N) periode lalu.
MOMENTUM = CLOSE(i)/CLOSE(i-N)*100
Where:
CLOSE(i) - adalah harga penutupan untuk bar saat ini;
CLOSE(i-N) - adalah bar harga penutupan beberapa periode lalu.

Rahasia Moving Average

Rule Tambahan Moving Average :

Jika MA menurun dalam periode cukup lama, diikuti pembelokan ke atas, hal ini merupakan tahap awal bull market.
Jika harga turun dibawah MA yang masih naik, disarankan untuk menambah posisi.
Jika harga tidak memotong MA dibawah MA yang sedang trending-up disarankan menambah posisi beli pada saat harga kembali naik (rebound)
Jika harga turun jauh dibandingkan turunnya MA, diperkirakan akan terjadi rally.
Saat MA turun setelah kenaikan yang lama, diperkirakan terjadi tahap awal dari likuidasi posisi beli.
Jika harga naik diatas MA yang turun tapi gagal mencegah MA turun, disarankan melakukan aksi jual pada saat rally.
Jika harga turun lagi setelah tidak mengalami perubahan, tapi tanpa naik diatas MA yang menurun, aksi jual tambahan bisa dilakukan.
Jika harga naik cukup jauh dibandingkan dengan naiknya MA, reaksi penurunan secara spontan cenderung terjadi.
Pola baca harga bergerak di tentukan dengan mengukur Candlestick ( Point 3 )

Semoga Membantu ^_^

Fungsi Indikator Fibonacci Retracement

Fibonacci Fungsi Indikator Fibonacci Retracement
Fungsi Indikator Fibonacci Retracement akan menjadi topik bahasan kita kali ini. Berawal dari usul dari sesorang teman di forum yang bernama Jaffar Alexander. Pada dasarnya tiap indikator memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, tinggal bagaimana seorang trader mampu memfilter atau menganalisa indikator tersebut. Beberapa indikator akan menampilkan pola yang identik berdasarkan history sebelumnya, begitu pula dengan Indikator Fibonacci Retracement ini. Namun demikian kita harus jeli terhadap kemungkinan adanya fals signal (signal palsu) yang kadang muncul dari indikator ini.

Pada umumnya di platform Metatrader misalnya di Broker masterforex, Fibonacci mempunyai 4 jenis yaitu Fibonacci , Arc, Fan, Expansion dan Retracement. Kali ini kita secara spesifik membahas masalah Fibonacci Retracement yang mana indikator ini lebih sering atau dominan digunakan oleh oleh para trader untuk menentukan titik jenuh harga.
Untuk keperluan forex, inilah rasio fibonacci yang perlu anda ketahui:
Fibonacci Retracement Levels:
0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.764
Fibonacci Extension Levels:
0, 0.382, 0.618, 1.00, 1.382, 1.618 (rasio emas)

Ada 2 hal yang menjadi patokan dalam penggunaan indikator Fibonacci Retracement yakni Swing High dan Swing Low.
Swing High merupakan candlestick yang terletak di bagian puncak dimana candlestick ini diapit oleh 2 buah candlestick yang lebih rendah.
Swing Low merupakan candlestick yang terletak di bagian lembah dimana candlestick ini diapit oleh 2 buah candlestick yang lebih tinggi.
Gambarnya kurang lebih seperti ini :

FibonacciRetracement Fungsi Indikator Fibonacci Retracement

Fungsi Indikator Fibonacci Retracement adalah Untuk menentukan pola-pola retracement atau pembalikan arah harga, silahkan anda menarik garis fibo dan menghubungkan titik tertinggi dari swing high dan titik terrendah swing low sehingga terbentuk level-level retracement secara otomatis ditandai dengan garis-garis persentasinya.

Nah, dari garis pola yang terbentuk, maka anda akan lebih mudah menentukan resistant dan support harga, dan itu pulalah yang akan menjadi patokan retracement harga. Coba perhatikan pada gambar di atas. pembalikan arah (retracement) terjadi pada level 50%. Ini bisa menjadi patokan anda untuk mengambil sikap untuk buy dan tidak terlepas dari trend yang terjadi pada saat itu. Saya rasa anda lebih tahu di level mana sebaiknya anda menempatkan order anda dan bagaimana melakukannya. Saya menyarankan untuk menggunakan Pending Order untuk hal yang satu ini.
Terlepas dari semua itu, untuk menentukan posisi di level mana anda harus action, silahkan pelajari karakter market itu sendiri. Saya hanya menggambarkan Fungsi Indikator Fibonacci Retracement.

MENGENAL DONCHIAN

dnr Trading dengan Teknik Donchian Renko (Edisi 1)
MENGENAL DONCHIAN

Sistem ini pertama kali di perkenalkan oleh Richard Donchian yang lahir di Hartford Connecticut pada September 1905 lebih dari 100 tahun yang lalu dan meskipun sebagian besar pedagang belum pernah mendengar tentang dia, dia adalah salah satu yang paling berpengaruh pedagang dari semua waktu.

Richard Donchian melakukan penelitian dan mengambil suatu kesimpulan bahwa bila harga hari ini lebih tinggi dari harga tertinggi selama 4 minggu terakhir, maka artinya harga akan naik. Kebalikannya pun begitu. Bila harga menembus harga terendah selama 4 minggu terakhir, maka artinya harga akan turun. Fenomena ini akhirnya dirumuskan menjadi “4 weeks rule”

Fenomena yang sederhana ini terbukti sangat ampuh selama puluhan tahun. bila harga menembus titik tertinggi Donchian, maka harga akan cenderung naik terus selama beberapa jam. Juga saat turun pun sama. garis tengah Donchian ini juga berfungsi sebagai garis “Support/Resistance” dinamis.

Perhatikan bahwa sewaktu bergerak dari titik tertinggi, harga akan bergerak ke garis tengah ini dulu. Pada saat ini, garis tengah menjadi titik Resistance. Seringkali harga akan memantul kembali ke atas. Bila garis tengah berhasil dilewati, maka harga cenderung akan mengejar ke garis bawah Donchian. Perhatikan dan amati…. boleh dari gambar atau dari chart bro-sis sendiri.

Menginstal Donchian

Download dulu filenya di sini :

Saya Rekomendasikan dan menggunakan contoh di bawah dengan menggunakan Broker master Forex.

INDIKATOR

  • Buka Folder Donchian
  • Buka Folder Indikators.
  • Copy semua indicator.
  • Paste Ke C: Program Files /MF Trader 4 –> experts –> indicators <– paste di sini 
TEMPLATE
  • Buka Folder Donchian Buka folder Template 
  • Copy file template donchian 
  • Paste ke C: Program Files /MF Trader 4 –> Templates <– paste di sini

MENJALANKAN TEMPLATE DONCHIAN

  • Tutup Metatrader lalu jalankan kembali.
  • Buka salah satu Chart, Misalnya EUR/USD di TF : H1
  • Klik kanan, pilih TEMPLATE à DONCHIAN
  • Selesai.
  • Tampilannya seperti Gambar berikut ini.

NewPicture2 Trading dengan Teknik Donchian Renko (Edisi 1)

M.A.P. System

Sistem pada kali ini akan diulas mengenai sistem M.A.P yang akan memberikan gambaran kapan seharusnya memulai entry saat yang tepat, dan kapan wait and see. Disamping itu pula, akan diketahui mana false signal dan mana yang benar-benar signal murni yang harus diikuti. Ikutilah langkah-langkah sebagai berikut :

1. Siapkan Pair yang Anda sukai (penulis gunakan GBPUSD)



2. Ambil indikator Parabolic SAR (tak perlu dirubah-rubah)



3. Ambil indikator Moving Average of Oscillator (tak perlu dirubah-rubah)



4. Ambil indikator Average True Range (ganti periode : 4)



5. Ambil Posisi :

BUY jika Parabolic dan Moving mengarah ke atas dengan ATR berada di bawah



SELL jika Parabolic dan Moving mengarah ke bawah dengan ATR berada di bawah



Ingat, lakukan transaksi jika ATR benar-benar berada dibawah, jangan lakukan transaksi bila signal belum sesuai pada langkah-langkah di atas. Gunakan TP dan SL sesuai style Anda masing-masing guna menghindari dari kerugian.

Fungsi Trailing Stop Pada Metatrader



trailing stop Fungsi Trailing Stop Pada Metatrader
Fungsi Trailing Stop Pada Metatrader pada dasarnya adalah untuk mengamankan profit yang ada jika seandainya tiba-tiba market berubah arah dan dapat pula memaksimalkan profit yang telah diraih. Dalam artian kondisi posisi anda yang sementara running akan semakin diperbesar profitnya secara otomatis dengan cara menggeser posisi stoploss ke arah profit. hah,,.! bingungkan? di sinilah hebatnya trailing stop (TS) ini bekerja. Dan kondisi yang paling cocok untuk memasang trailing stop adalah pada saat market sedang tranding (bergerak kencang) dan satu arah (tidak bolak balik) biasanya hal ini terjadi ketika ada big news atau berita high impact, ini bisa anda cek di forexfactory.com untuk memantau news yang akan di rilis.

Sebelum kita mengetahui bagaimana cara memasang trailing stop, alangkah baiknya kita ulas dulu kelebihan dan kekurangan Trailing Stop ini :

Kelebihan Trailing Stop : Trailing stop akan memberikan peluang profit besar ketika market bergerak searah dalam jangka waktu lama dan jumlah pips yang besar.
Kekurangan Trailing Stop : Trailing stop akan menghilangkan profit yang telah anda peroleh sebelumnya ketika market berubah arah dan menyentuh trailing stop yang telah terpasang.
Jadi intinya trailing stop berfungsi untuk mengamankan profit.

Bagaimana cara memasang Trailing Stop?

Pada beberapa kalangan trader, baik newbie maupun profesional, aplikasi ini jarang digunakan entah apakah malas atau memang tidak tahu cara memasang Trailing Stop. Olehnya itu, saya akan menjelaskan secara rinci cara memasang trailing stop berikut ini :

  1. Silahkan buka posisi baru (New Order) terserah mau buy atau Sell
  2. Pasang Stoploss Pada posisi anda Misalkan 30 Pips dari posisi anda
  3. Klik kanan pada posisi anda dan pilih Trailing Stop
  4. Selanjutnya pilih salah satu pilihan default trailing stop yang telah tersedia ada beberapa pilihan yang bisa anda gunakan, misalnya 15 pips, 25 pips, dan seterusnya
TrailingStop1 Fungsi Trailing Stop Pada Metatrader

    5.  Jika anda ingin menuliskan secara manual, anda bisa memili pilihan terakhir yaitu custom dan menuliskannya sendiri terserah sesuai dengan keinginan anda

Bagaimana Cara kerja Trailing Stop ?

Mungkin anda masih bingung dengan cara kerja Trailing Stop. Untuk memudahkan pemahaman kita, Coba baca baik-baik ilustrasi di bawah ini, Kita misalkan anda memasang Order Baru (New Order) di EUR/USD Buy pada point 1.3100 dan Stop loss di point 1.3070. Berikut cara kerja Trailing Stop :
  • Anggaplah kita memasang Trailing stop 30 Pips.
  • Ketika harga bergerak di posisi 1.3130, maka Stop loss anda akan berpindah ketitik 1.3100 (profit 0 Pips)
  • Ketika harga bergerak di posisi 1.3150, maka Stop loss anda akan berpindah ketitik 1.3120 (profit 20 Pips)
  • Ketika harga bergerak di posisi 1.3165, maka Stop loss anda akan berpindah ketitik 1.3135 (profit 35 Pips) dan seterusnya.
  • namun ketika harga berbalik ke posisi 1.3120 maka secara otomatis akan diselesaikan pada posisi Trailing stop yang terakhir (Misalnya di posisi 1.3135 tadi)

Nah, Sampai di sini sudah faham kan? Kalo anda belum faham, silahkan berlatih dulu dengan menggunakan akun demo pada metatrader agar anda lebih mahir dan lebih lihai dalam menggunakannya. Dan ini Salah Satu hasil maksimal Trailing Stop di masterforex :

carakerjatrailingstop Fungsi Trailing Stop Pada Metatrader

Trailing Stop yang Ideal

Memasang trailing stop juga membutuhkan sedikit kecerdasan dan kebijakan kita. Ini berhubungan dengan keadaan market yang sedang berjalan. Saya menyarankan untuk memasang trailing stop usahakan dengan nilai/jarak kecil (misalnya 10 sampai 20) pada saat market tenang dan nilai/jarak besar (misalnya 30 sampai 40) pada saat market tranding. Ini mengantisipasi arah pembalikan (reversal) dari market yang sedang berjalan. Anda bisa mengubah Trailing stop kapan saja kok. Dan idealnya lagi, carilah broker yang spreadnya kecil misalnya di Masterforex.

Demikianlah sekelumit tentang apakah itu Trailing Stop? dan semoga artikel ini bermanfaat, setidaknya mulai saat ini anda mulai faham tentang apa Fungsi Trailing Stop Pada Metatrader.

 
Design by hairul | micro forex - manado | trader forex