Sebelum anda mengetahui jenis-jenis investasi, ada baiknya jika anda
mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara menabung dengan
berinvestasi. Dimana menabung berarti kita menyisihkan uang tanpa
mengharapkan adanya kenaikan dari nilai uang yang kita simpan. Dengan
menabung di bank, setidaknya kita tahu bahwa uang akan lebih aman
dibandingkan jika kita menaruhnya dibawah bantal. Memang jika kita lihat
secara sekilas, berbagai macam tabungan, pihak bank menawarkan bunga
tabungan sebesar 1-3% setahunnya. Akan tetapi, jika kita perhatikan,
setiap tahunnya, harga-harga barang selalu naik dengan persentase yang
jauh melebihi bunga tabungan yang kita dapatkan. Jika kita sadar,
sebenarnya uang kita telah berkurang nilainya.
Sementara apabila kita berinvestasi, berarti kita mengharapkan adanya
kenaikan dari nilai uang seiring dengan berjalannya waktu, sehingga akan
memberikan keuntungan bagi kita. Uang yang diharapkan akan memberikan
bertambahnya nilai investasi itu disimpan dalam suatu bentuk kekayaan
yang disebut dengan aset.
Mengenal Jenis Aset
Dalam berinvestasi, dimana terdapat dua macam jenis aset, yakni aset
riil dan aset finansial, yang sama-sama dapat dipertimbangkan sebagai
sarana investasi dalam rangka mencapai tujuan keuangan anda. Dalam
berinvestasi, anda harus ingat bahwa selalu terdapat risiko akan
kehilangan modal anda. Oleh sebab itu, anda harus mengetahui dengan
benar aset-aset yang akan anda pilih untuk berinvestasi.
Mengenal Aset Rill
Aset
riil ialah aset yang memiliki wujud. Contohnya adalah seperti tanah,
rumah, emas, dan logam mulia lainnya. Dalam berinvestasi pada jenis aset
riil merupakan hal yang telah umum dilakukan. Contohnya, anda membeli
rumah, dan kemudian menyewakannya sehingga anda mendapatkan pendapatan
secara bulanan. Belum lagi ketika rumah itu selesai disewa dan harganya
naik, anda dapat menjualnya dan mendapatkan keuntungan. Anda akan
mendapatkan banyak keuntungan dari berinvestasi pada aset riil ini,
karena meskipun harganya dapat naik-turun, tetapi dalam jangka waktu
panjang nilainya cenderung akan terus meningkat.
Mengenal Aset Finansial
Aset finansial merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, akan tetapi
tetap memiliki nilai yang sangat tinggi. Umumnya aset finansial ini
terdapat pada dunia perbankan dan juga pada pasar modal, di Indonesia
dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial
ialah instrumen pasar uang, obligasi, saham, dan reksa dana.
Instrumen pasar uang ialah surat hutang jangka pendek yang kurang dari
satu tahun, yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun perusahaan. Sebagai
imbalan, anda sebagai pemberi hutang akan mendapatkan sejumlah bunga
dari nilai awal investasi anda. Umumnya bunga ini akan dibayarkan pada
akhir periode investasi. Contoh dari instrumen pasar uang adalah
deposito, Sertifikat Bank Indonesia dan promissory notes. Secara umum,
instrumen pasar uang memiliki tingkat risiko investasi berupa gagal
membayar nilai investasi dan bunga yang sangat rendah.
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau
perusahaan. Jangka waktu hutang pada obligasi adalah lebih dari satu
tahun. Obligasi diperdagangkan dipasar modal. Anda yang membeli obligasi
akan mendapatkan imbalan berupa sejumlah bunga dari nilai awal
investasi anda, yang kemudian disebut dengan kupon. Kupon ini umumnya
dibayarkan setiap 3 atau 6 bulan sekali dalam satu tahun, Obligasi
tingkat resiko investasi yang rendah, namun risikonya sedikit diatas
instrumen pasar uang. Risiko terbesar yang akan dihadapi oleh anda
sebagai pemegang obligasi adalah adanya kemungkinan penerbit obligasi
tidak dapat membayar kembali hutangnya. Oleh sebab itu, terdapat lembaga
pemeringkat yang memberikan peringkat terhadap sebuah obligasi yang
dikeluarkan untuk mengetahui seberapa besar risiko gagal bayar dari
obligasi tersebut.
Saham adalah tanda bukti seseorang atas kepemilikan sebuah perusahaan.
Orang yang memiliki saham berhak atas pembagian keuntungan yang
didapatkan perusahaan tersebut, yang disebut dengan dividen, sesuai
dengan persentase kepemilikannya di perusahaan tersebut. Selain itu,
harga saham sebuah perusahaan akan bergerak mengikuti kinerja perusahaan
tersebut. Jika perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik, maka
harga sahamnya akan ikut terungkit naik sehingga pemegang saham akan
mendapatkan keuntungan apabila akan menjual sahamnya. Saham juga
diperdagangkan dipasar modal dan memiliki tingkat risiko investasi yang
tinggi, karena terdapat risiko kebangkrutan perusahaan, sehingga membuat
keuangan anda dapat hilang.
Dalam berinvestasi di saham, anda harus mengetahui apakah perusahaan
tersebut benar-benar memiliki kinerja yang baik. Anda harus melakukan
analisis berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan,
kondisi ekonomi negara, dan hal-hal lainnya yang cukup menyita waktu
anda. Namun tentunya hal ini sebanding dengan potensi keuntungan yang
nantinya akan anda dapatkan.
Sedagkan reksa dana ialah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang
dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian
diinvestasikan kedalam aset finansial lainnya. Dana tersebut disimpan di
bank, yang dimana penyimpanannya yang disebut dengan bank kustodian.
Reksa dana merupakan solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam
banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan
karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian
dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan instrumen pasar uang
sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi anda yang memiliki
keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis
investasi, serta bagi anda yang tidak memiliki cukup waktu untuk
mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi anda.
Memilih jenis investasi yang sesuai dengan pilihan anda
Setelah anda mempelajari jenis-jenis investasi diatas, maka langkah yang
harus anda lakukan adalah mengetahui manfaat dari semua jenis investasi
tersebut. Setiap jenis investasi memiliki beberapa karakteristik
tersendiri, yaitu potensi imbal hasil yang didapatkan, tingkat resiko
investasi, jangka waktu investasi yang ideal, kemudahan untuk mencairkan
investasi, dan jumlah modal yang dibutuhkan.
Bila dilihat dari segi kemudahan untuk mencairkan hasil investasi, aset
finansial lebih mudah untuk dijual dibandingkan dengan aset riil.
Sedangkan dari segi jangka waktu investasi, investasi pada aset riil
maupun aset finansial dapat dibagi menjadi 3 sesuai dengan kebutuhan
anda.
Untuk kebutuhan jangka panjang, akan lebih bagus apabila anda memilih
saham dan properti yang merupakan jenis investasi yang sesuai, karena
memberikan potensi pertumbuhan hasil investasi yang tinggi. Sedangkan
obligasi merupakan investasi yang sesuai untuk kebutuhan jangka menengah
anda karena memberikan kupon secara berkala. Sedangkan, untuk investasi
jangka pendek, produk bank seperti tabungan adalah produk keuangan yang
paling sesuai.
Setelah
anda dapat memahami manfaat dari masing-masing jenis investasi,
pilihlah yang paling sesuai dengan jangka waktu dan kebutuhan serta
keuangan yang anda miliki. Selain itu, anda juga harus mempertimbangkan
kriteria-kriteria lainnya sehingga membuat anda yakin untuk melakukan
investasi.
0 komentar:
Posting Komentar