Dalam pasar Forex, mungkin anda pernah mendengar yang namanya Commodity
Channel Index, namun dalam pengertiannya sendiri anda sudah begitu paham
dengan yang namanya Commodity Channel Index ? Apabila anda kurang paham
dengan pertian tersebut, maka kali ini saya akan membuat artikel
seperti judul diatas.
Commodity Channel Index atau yang lebih sering disebut dengan CCI,
dimana pertama kali diperkenalkan oleh seseorag yang bernama Donald
Lambert, dimnaa beliau menulis sebuah artikel yang dipublikasikan pada
tahun 1980. Lambert pada dasarnya adalah seorang trader komoditi. Pada
awalnya indikator ini digunakan untuk mengetahui titik jenuh pada saat
harga sedang berada pada tingkat titik jenuh, baik itu beli maupun jual,
pada pasar komoditi. Namun seiring berkembangnya waktu, indikator ini
pun dipergunakan pada pasar finansial lainnya, termasuk forex.
Dalam indikator tersebut terdapat sebuah rumus seperti berikut :
Keterangan :
TP = (High + Low + Close) / 3
D = TP - SMA(TP,N)
SMA = Simple Moving Average
N = Periode
Tidak semua platform dapat menyediakan indikator CCI. Untuk
memanggunakan indikator ini, anda bisa menggunakan platform Meta Trader 4
yang merupakan salah satu platform yang menyediakan indikator CCI
Dapat anda lihat pada Grafik diatas, dimana pada sebelah bawah merupakan grafik CCI. Pada indikator CCI terdapat 3 area, yaitu :
- Titik Jenuh Beli (diatas 100) Pada saat grafik sedang berada pada daerah titik jenuh beli (diatas 100), merupakan saat yang tepat untuk melakukan open posisi Sell/Jual. Hal ini didasarkan pada harga tersebut yang tidak akan bergerak lebih tinggi lagi. Sehingga pergerakan harga akan lebih pasti, yaitu bergerak kebawah.
- Titik Jenuh Jual (dibawah 100) Pada saat grafik sedang berada pada titik jenuh jual (dibawah -100), merupakan saat yang tepat untuk melakukan open posisi Buy/Beli. Hal ini berdasarkan pada pergerakan harga tersebut yang tidak akan bergerak lebih rendah lagi. Sehingga pergerakan harga untuk selanjutnya akan lebih pasti bergerak keatas.
- Titik Tengah (diantara 100 dan -100) Sedangkan pada titik tengah, merupakan waktu yang TIDAK TEPAT untuk melakukan open posisi. Hal ini didasari karena kita akan lebih sulit memprediksi dimana pergerakan harga akan NAIK atau TURUN.
0 komentar:
Posting Komentar