BAGI ANDA YANG MEMBUKA ACCOUNT MELALUI BLOG INI AKAN MENDAPATKAN FASILITAS WITHDRAWAL DAN DEPOSIT SECARA INSTAN SERTA SABTU MINGGU KAMI TETAP MELAYANI WITHDRAWAL DAN DEPOSIT.

Selasa, 29 Mei 2012

Trend dan Momentum

Ada temen trader yang setelah membaca artikel-artikel maupun blog tentang forex kemudian berkomentar:  forex itu gampang… nggak usah dibikin njelimet…  ngapain juga banyak-banyak teori, yang penting kan ijooo… hehehe Iya deh… saya sepakat bahwa yang sebenernya mudah nggak usah dibikin njelimet. Sungguh bukan maksud hati bikin anda jadi berpikiran bahwa forex itu njelimet dan bikin pusing Saya sepakat dengan temen yang berpendapat bahwa kalau bisa dipahami dengan simple, ngapain juga harus dibikin ruwet? Tapi bagaimanapun, saya tetap menyarankan bagi calon trader untuk setidaknya mamahami dasar-dasar analisis dalam forex trading ini, sehingga tidak melakukan trading berdasarkan untung-untungan Nah, karena hal paling mendasar dalam forex trading ini adalah menentukan kapan buy dan kapan sell, untuk bahasan saya kali ini akan mencoba membahas tentang trend dan momentum

Mengapa trend? Begini, dalam forex trading patokan paling sederhana dalam bertransaksi adalah buy saat harga naik dan sell saat harga turun. Tentu nantinya hal ini akan lebih baik jika dilengkapi dengan pemahaman tentang berbagai hal pendukung lainnya, misalnya pemahaman tentang support-resistant atau batasan-batasan  psikologis, over bought-over sold, divergence dan lain-lain. Tapi OK lah… sesuai dengan semboyan: make it simple, sementara kita simpan dulu istilah-istilah yang bikin ruwet  

Kita akan bahas dulu hal yang paling sederhana, yaitu: trend. Apa itu trend? Salah satu “kata bijak” dalam forex trading adalah: follow the trend, trend is your friend. Hehehe… Nah, kalau begitu kita perlu paham dulu, apa sih trend itu? Mari kita perhatikan gambar berikut:   Nah, dari gambar di atas, nampaknya sudah jelas yang dimaksud dengan trend… Jadi secara umum, trend sebuah chart bisa dibedakan menjadi:  uptrend (trend naik), downtrend (trend turun) dan sideways (trend bolak-balik pada satu range tertentu) Sebagai trader, kita harus tau apa kecenderungan trend yang berlaku saat ini untuk mengambil posisi yang tepat. Ada beberapa indikator untuk melihat trend, antara lain Moving Average dan Parabolic SAR, trend line dan lain-lain.

Momentum Melengkapi bahasan tentang trend, marilah sedikit kita bahas tentang momentum Gampangnya, momentum adalah “kekuatan” dari sebuah trend. Idealnya, kita tidak hanya tahu arah dari trend, akan tetapi juga seberapa besar kekuatan trend tersebut. Maksudnya supaya kita tidak “telat” masuk ke sebuah trend. Misalnya kita tahu bahwa trend sedang naik, maka kita memutuskan untuk buy… eh, ternyata, tidak lama kemudian trend berbalik, sehingga loss-lah yang kita dapat. Lebih apes lagi kalau ternyata kita “terjebak” sell di dasar lembah atau buy di pucuk gunung… alias kita terlajur open position sell pada saat harga di titik terendah atau buy pada saat harga di titik tertinggi   Gawat deh… hehehe… Nah, supaya kita tidak salah masuk di tengah trend, sebaiknya kenali dulu kekuatan trend yang sedang berlangsung, apakah cukup kuat untuk terus  berlanjut, ataukah sudah lemah sehingga bakalan segera terjadi perubahan arah…

Ada banyak indikator untuk melihat kekuatan trend, antara lain ada RSI, MACD, ADX, W%R dan lain-lain. Sampai di sini saya harap anda sudah mulai memahami hal paling mendasar dalam forex trading, yaitu kapan sebaiknya buy dan kapan sebaiknya sell. Tentunya harus tetap diingat juga bahasan kita yang terdahulu tentang time frame, karena bagaimanapun keputusan untuk buy dan sell di saat yang sama bisa jadi berbeda apabila kita mengamati chart dalam time frame yang berbeda Tentang cara membaca dan mengintepretasi indikator-indikator yang biasa digunakan dalam forex trading, termasuk indikator  yang telah saya singgung di atas, kita akan bahas pada artikel-artikel mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by hairul | micro forex - manado | trader forex