Pada meta trader 4 (MT4) anda akan mendapati sebuah indikator yang
bernama Ichimoku Kinko Hyo, yang mana indikator selanjutnya akan saya
sebut Ichimoku. Indikator Ichimoku ini diciptakan untuk memberikan suatu
gambaran mengenai letak suatu level support/resistance, dimana arah
trend dan peluang untuk entry/exit. Teori umum pada indicator ini ialah
jika harga diatas awan, maka tren pada umumnya akan mengalami bullish
dan jika dibawah awan maka tren umumnya mengalami bearish.
Terdapat juga sebuah indikator moving averages (garis Tenkan dan Kijun)
yang berfungsi seperti sinyal persilangan MACD dengan Tenkan memotong
Kijun dari bawah yang merupakan sinyal bullish, sementara memotong dari
atas yang memberikan sinyal bearish.
Untuk dapat memanggil indikator ini, anda dapat memanggilnya melalui
menu Indikator lalu klik Custom kemudian pilih Indikator Ichimoku. Dalam
penggunaannya secara umum digunakan oleh para trader Jepang, Ichimoku
sering diaplikasikan untuk menganalisa suatu tren bagi pair dan kemudian
mendeteksi trend breakouts. Indikator ini cukup baik untuk diterapkan
pada timefram yang agak panjang.
Sedangkan mengenai sejarah dari indikator ini yaitu Awan Ichimoku
asalnya dari nama "Ichimoku Kinko Hyo". Dimana ichimoku berarti
"sekilas", Kinko "Keseimbangan dalam sekilas " dan Hyo "Grafik" atau
Equilibrium chart at a glance. Indikator teknikal ini sebenarnya telah
lama ada, semenjak tahun awal 70-an, dimana kegunaannya baru sampai pada
kalangan dunia luas sekitar tahun 1990-an. Sebelum pada masa tersebut,
Ichimoku dapat dikatakan sebagai indikator khusus yang tidak banyak
digunakan seperti lazimnya RSI atau bahkan William %R yang notabene
muncul belakangan.
Setelah mulai tersebarnya penggunaan PC dikalangan para trader barat,
indikator ichimoku banyak digunakan dan mulai disadari sebagai salah
satu indikator teknikal terkomplet yang pernah ada sekaligus memiliki
tingkat akurasi yang sangat baik. Yang dikembangkan oleh Goichi Hosada
sebelum perang dunia ke II.
Inti dari Ichimoku ialah keberadaan awan (cloud) atau yang biasa disebut
dengan "Kumo" dalam bahasa Jepang. Dengan adanya Kumo ini, seorang
trader dapat mengetahui dimanakah titik resisten atau support dari suatu
pergerakan harga, seberapa tebal sup/res tersebut bahkan bagaimana
sebuah trend yang akan terjadi.
Sedangkan komponen lainnya yang menjadi konfirmator kuat tidaknya sebuah
sinyal suatu pergerakan ialah Tenkan Sen, Kijun Sen, dan Chikou Span.
Sementara itu kedua garis yang membatasi awan dinamakan sebagai Chikou
Span A dan Chikou Span B. Dalam beberapa charting software lain juga
sering disebut Up Kumo dan Down Kumo. Bentuk dasar dari indikator
ichimoku bisa anda lihat pada gambar dibawah ini;
Berikut rumus dasar dari berbagai garis Ichimoku :
? Tenkan Sen : (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2 Dengan periode standar 9.
? Kijun Sen : (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2 Dengan periode standar 26.
? Chikou Span : Harga penutupan harga dan digeser ke belakang sebanyak
26 periode.
? Senkou Span A : (TENKAN SEN + KIJUN SEN)/2 kemudian di majukan
sebanyak 26 periode.
? Senkou Span B : (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2 sebanyak 52 candle
terakhir kemudian dimajukan sebanyak 26 periode.
Setelah melihat rumus di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa
sebenarnya periode dasar dari Ichimoku adalah 9, 26, 52. Hal ini memang
lumrah karena pada dasarnya Ichimoku digunakan untuk menganalisa suatu
pergerakan yang cenderung panjang atau long periode. Belum ditemukan
informasi hingga saat ini bahwa Ichimoku pun dapat digunakan pada time
frame yang lebih pendek seperti layaknya dalam kegiatan day trading atau
bahkan scalping. Namun demikian penggantian periode dasar (9, 26, 52)
memungkinkan saja dilakukan.
Kumo, awan Ichimoku
Alat yang paling berkarakter dalam indikator ini ialah awan (Kumo), yang
mana didesain untuk mengetahui titik resisten atau support (tidak bisa
keduanya ditentukan oleh Ichimoku). Bila sebuah harga berada diatas awan
Senkou, itu berarti harga sedang berada dalam trend naik dan awan
dibawahnya menjadi area Support dari pergerakan harga.
Begitupun dengan sebaliknya, apabila ternyata harga sedang berada
dibawah Awan Senkou, maka trend sedang dalam pergakan turun dan awan
diatasnya menjadi area resisten.
Bila ternyata harga berada didalam awan, itu artinya harga sedang
memasuki masa struggling dan trend naik atau turun belum diketahui atau
bisa juga disebut kondisi Sideways.
Dalam berbagai keadaan awan (kumo), serinkali berubah-ubah dari sisi
ketebalannya. Dalam hal seperti ii kita harus memahami suatu konsep
Support/Resistance menurut Hosoda, sang pembuat beranggapan bahwa
support dan resistance bukanlah sebuah garis semata melainkan cenderung
diidentifikasikan sebagai area. Itu sebabnya area Support dan Resistance
suatu harga menurut Ichimoku bisa bergerak menebal maupun menipis.
Saat awan menebal, maka itu artinya area support/resistance juga
menebal. Biasanya ini terjadi pada saat trend sudah mulai melemah dan
akan segera berakhir. Keunikan Ichimoku ialah Kumo yang ditampilkan
hingga kedepan, yang mampu melewati harga terakhirnya. Dengan demikian
para pengguna Ichimoku dapat meramalkan area Support dan Resistance yang
akan terjadi pada kemudian suatu harga bahkan saat harga belum
terbentuk. Akibatnya seorang trader mendapatkan bayangan apa yang
mungkin terjadi beberapa candle ke depan.
0 komentar:
Posting Komentar