BAGI ANDA YANG MEMBUKA ACCOUNT MELALUI BLOG INI AKAN MENDAPATKAN FASILITAS WITHDRAWAL DAN DEPOSIT SECARA INSTAN SERTA SABTU MINGGU KAMI TETAP MELAYANI WITHDRAWAL DAN DEPOSIT.

Selasa, 29 Mei 2012

Melindungi Profit dengan Trailing Stop

Seringkali di chat room ada temen trader yang nanya: “udah ijo 100 pips nih…, close gak ya?” Gak tau sih… dia bilang githu dalam rangka mencari pendapat beneran ato sekedar pamer…  hehehe… Yang jelas, kalo saya yang diminta saran singkatnya sih saya akan bilang: “close ajah… mo ambil profit aja kok repot… ” hihihi… Nah, kalo diminta saran rada seriusnya sih…  saya akan bilang: “liat trend-nya dulu ajah…, kalo udah lemah, close ajah… kalo masih kuat, geser aja SL-nya”.

Nah, geser-geser SL ini disebut trailing stop dan intinya dimaksudkan untuk melindungi profit yang telah kita peroleh. Ngomong-ngomong masalah geser-menggeser SL (dan TP) ini, masing-masing trader punya kebiasaan masing-masing. Ada temen trader yang biasa menggeser SL setiap 10 pips, ada juga yang menggunakan patokan menggeser SL setiap setengah TP. Maksudnya, kalo misalnya dia ambil TP 50 pips, maka SL akan digesernya setiap 25 pips.

Ada trader yang menggunakan patokan support-resistant dalam menggeser SL,  ada juga yang menggunakan level-level fibonacci sebagai patokannya. Apapun patokan yang kita gunakan untuk menggeser SL, yang jelas sih… diharapkan dengan upaya ini, profit yang sudah kita peroleh akan terlindungi. Jangan sampai sebenernya posisi udah “pernah” ijo, tapi karena kemudian pergerakan berbalik arah, akhirnya justru loss yang kita dapet. Sebenernya selain kita bisa menggeser SL, kita juga bisa menggeser TP kita mengikuti kekuatan trend.

Memang butuh ketelatenan tersendiri, terutama kalo kita trading di trading platform yang mengharuskan kita melakukan geser menggeser ini secara manual. Akan tetapi dengan menggeser TP (dan SL) kita akan bisa terus mengikuti trend tanpa “rugi” spread. Maksudnya? Begini…, kita memang bisa segera meng-close posisi yang udah ijo untuk bisa segera mengambil keuntungan yang sudah kita peroleh. Kalopun trend ternyata masih berlanjut, kita bisa melakukan open position lagi. Iya sih… cara ini memang lebih mudah, tapi dengan berkali-kali melakukan open-close position, berarti kita akan berkali-kali juga terkena spread. Iya kalo spread “cuma” 2 pips.. kadang-kadang di beberapa broker, untuk pair-pair tertentu, spead bisa mencapai 9 sampai belasan pips yang tentunya akan lumayan kalo bisa dihindari Nah, melakukan trailing TP dan SL ini bisa dilakukan untuk mengikuti pergerakan yang ada, tanpa berkali-kali terkena spread.

Hambatan utama untuk melakukan trailing ini adalah kurangnya ketelatenan. Hehehe…  Apalagi kalo trading platform yang kita gunakan mengharuskan kita menggerser-geser TP maupun SL secara manual. Kita harus rajin-rajin memantau chart dan menggeser SL maupun TP secara manual yang tentunya lumayan butuh waktu dan ketelatenan extra. Bagi trader yang hanya bisa meluangkan waktu yang relatif terbatas untuk trading, bisa jadi trailing secara manual ini memang susah untuk dilakukan.

Terus terang saya sendiri seringkali harus secara berkala mengecek posisi plus menggeser SL atau TP kalo memungkinkan. Tapi seringkali  ya “kecolongan” juga sih… Begitu di cek, eh… posisi udah terclosed Mungkin dasarnya sifat manusia yang kurang bersyukur ya… Udah kena TP, kok ya bisa-bisanya masih menyesal juga…  Biasanya sih yang terlintas dalam pikiran:  “yah.. kok tadi cuma ambil 50 pips sih… padahal geraknya sampai 100 pips lebih…” hihihi… Nah tuh… kalo kata mentor saya, menyesali keputusan yang telah kita ambil dalam bertrading itu tandanya kita belum punya psikologis yang matang untuk jadi seorang trader… Walaahh… Tapi bagaimanapun, saya setuju  dengan pendapat seorang temen, bahwa SL ijo itu bisa bikin hati lebih tenang

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by hairul | micro forex - manado | trader forex